haloo
Dari hasil tanya-tanya yang saya lakukan kepada beberapa teman sejawat dan kegiatan surfing di internet , saya menemukan beberapa kesimpulan yang paling di ingat orang jika mendengar nama daerah yang berlokasi di Sumatra Barat ini . Oke, mari kita bahas beberapa diantaranya :
2. tradisi kawin bajapuik
4. makanan khas
Sala Lauak merupakan makanan khas Kota Pariaman.
Makanan ini berbentuk bulat yang terbuat dari adonan tepung yang berisi suiran
ikan. Cara membuatnya tidaklah sulit, mula-mula tepung beras dituangkan ke
wadah dengan campuran bumbu dan irisan daun kunyit. Masukkan air mendidih ke
dalam adonan, tunggu hingga dingin. Setelah adonan dingin, bentuk menjadi bulat
dan memasukkan suiran ikan. Jika sudah berbentuk bulat, goreng hingga
kecoklatan. Bumbu yang digunakan untuk pembuatan makanan ini adalah: bawang
merah, bawang putih, kunyit, jahe, cabai, dan garam. Makanan ini cocok sebagai
teman lauk anda dan nikmat bila dimakan selagi panas.
5. Panggilan atau penamaan
6. car free day
7. Tempat Wisata
postingan pembuka saya akan membahas mengenai hal menarik yang saya tahu
tentang kampung halaman saya. Yapps, it’s about My Home :)
What do
you know about Pariaman
? or what comes
to mind when hearing the name of this city ?
Dari hasil tanya-tanya yang saya lakukan kepada beberapa teman sejawat dan kegiatan surfing di internet , saya menemukan beberapa kesimpulan yang paling di ingat orang jika mendengar nama daerah yang berlokasi di Sumatra Barat ini . Oke, mari kita bahas beberapa diantaranya :
1. Budaya Tabuik
Tabuik (Indonesia: Tabut)
adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatera
Barat, khususnya di Kota
Pariaman. Festival ini
termasuk menampilkan kembali Pertempuran Karbala, dan memainkan drum tassa dan dhol.
Upacara melabuhkan tabuik ke laut dilakukan setiap tahun
di Pariaman pada 10
Muharram sejak 1831. Upacara ini diperkenalkan di daerah ini oleh Pasukan Tamil
Muslim Syi'ah dari India, yang ditempatkan di sini dan
kemudian bermukim pada masa kekuasaan Inggris di Sumatera bagian barat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Tabuik).
2. tradisi kawin bajapuik
Sekedar mengingatkan, tradisi bajapuik
adalah sistem perkawinan yang hanya terjadi di Pariaman. Tradisi bajapuik ini
tidak dikenal di daerah Sumatra Barat lainnya. Hanya pariaman yang mempraktekan
sistem bajapuik secara unik. Sementara daerah lain di ranah minang melakukan
dengan tradisi yang berbeda.
Pada dasarnya bajapuik (dijemput) adalah budaya orang minang dalam
perkawinan. Orang minang menganut sistem matrilineal dimana garis keturunan
ditarik dari keturunan ibu (perempuan). Posisi laki-laki dalam rumah gadang
berada pada posisi sebagai “pendatang”, lebih dikenal dengan urang sumando. Karena laki laki sebagai tamu, maka
pihak perempuan akan menjemput pihak laki-laki agar datang ke rumah gadang dan
menjadi bagian dari keluarga besar.
Dalam perkawinan hal ini disebut
dengan manjapuik marampulai (menjemput
pengantin pria). Pada umumnya tata cara dalam ritual manjapuik marampulai
berbeda-beda di setiap daerah di Sumatra Barat. Tak terkecuali untuk daerah
Pariaman, di Pariaman ritual manjapuik ini cukup unik karena diikuti dengan
tradisi bajapuik dimana pihak perempuan
memberikan sesuatu kepada pihak laki-laki berupa uang
japuik (uang jemput) dan uang hilang.
Banyak uang japuik dan uang hilang ditentukan dari status sosial marampulai (pengantin pria). Dahulu ukuran status
sosial ditentukan dengan gelar laki-laki yang diperoleh dari ayah, yakni apakah
bergelar sidi (saidina/orang alim), sutan (sultan) dan bagindo
(baginda). Sekarang tolak ukur status sosial bukan lagi berpatokan kepada tiga
gelar tersebut, melainkan dari profesi marampulai.
Profesi dokter dan tentara lebih tinggi nilai uang
japuiknya daripada tukang becak dan tukang ojek. Artinya, semakin
tinggi status sosial seseorang maka semakin besar uang japuik yang akan diterima.
4. makanan khas
Selain sala, Pariaman masih punya banyak makanan khas
yang ampuh bikin ngileran. Seperti katupek
gulai paku dan sate pariaman misalnya
Masyarakat di kota
Pariaman ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan etnis Minangkabau umumnya.
Sebagai kawasan yang berada dalam struktur rantau, beberapa pengaruh terutama dari Aceh masih dapat
ditelusuri sampai sekarang, diantaranya penamaan atau panggilan untuk seseorang
di kawasan ini, misalnya ajo (lelaki dewasa, dengan maksud sama dengan kakak) atau cik uniang
(perempuan dewasa, dengan maksud sama dengan kakak) sedangkan panggilan yang
biasa digunakan di kawasan darek
adalah uda (lelaki) dan uni (perempuan). Selain itu masih
terdapat lagi beberapa panggilan yang hanya dikenal di kota ini seperti bagindo,
sutan atau sidi (sebuah panggilan kehormatan buat orang tertentu).
6. car free day
Setiap Minggu pagi, Jalan Imam
Bonjol salah satu jalan protokol di Kota Pariaman mulai dari Simpang Lapai
Cimparuh sampai ke Simpang LLAJ Lama disterilkan dari arus kendaraan untuk
kegiatan car free day.
7. Tempat Wisata
Nah, ini yang paling saya suka dari kampuang yang sekarang sedikit agak jauah di mato, Pariaman
punya banyak tempat wisata yang menarik.
Mulai dari tempat wisata keluarga yang
sifatnya mengandung edukasi dan rekreasi pastinya sampai tempat yang dapat dijadikan perjalanan wisata religi.
Berikut adalah
beberapa di antaranya :
Pantai Gondoriah
Air Terjun Nyarai
Sumfffeh, nggak akan ada habis-habisnya kalau kita membahas
tempat wisata di Pariaman. Karnanya jumlahnya
nggak sedikit alias banyaak. Dan ditambaha lagi kota pariaman sedang giat-giatnya
membangun dan terutama di sektor budaya dan pariwisata. So, anda berminat berkunjung
ke Pariaman ?
saran saya, Kunjungi sekarang juga !!!
Komentar
Posting Komentar